Rembang, NU Online
Mustasyar PBNU KH Maemun Zubair sosok kiai karismatik yang bisa disejajarkan dengan Syekh Abu Zakaria Al-Anshori. Karena, Embah Maemun mendidik santri-santrinya yang kini menyebar di banyak lini dan daerah.
Demikian dikatakan seorang putra Embah Maemun KH Abdul Ghofur Maemun yang acap disapa Gus Ghofur yang mewakili keluarga dalam sambutan harlah ke-47 Pesantren Al-Anwar, Sarang, Rembang, Kamis (9/1).
“Para santri didikan syekh Zakaria yang berjuluk Syaikhul masyayikh atau Syaikhul Islam tersebar di mana-mana,” terang Gus Ghofur.
Embah Mun guru kita itu mirip dengan Syekh Zakaria. Ke mana-mana dan di mana-mana ada alumni Al-Anwar, santri Sarang. Pada even bahtsul masail hampir didapati delegasi lulusan Al-Anwar. Mereka juga tersebar di pemerintahan, di madrasah-madrasah, terang Gus Ghofur.
Hal ini menjadi kebanggaan tersendiri karena memperbanyak umat yang menyerbarkan ilmu agama. Gus Ghofur menyebutkan hadits nabi, Tazawwajuu al-waluud al-waduud fainni mubahin bikumul umama yaumal qiyamah.
“Lewat hadits ini, saya tidak memerintahkan umat untuk nikah lagi tetapi lebih anjuran menelurkan banyak penyebar agama,” tandas Gus Ghofur.
(Penulis : Asnawi Lathif/ Redaktur:Alhafiz K)
Mustasyar PBNU KH Maemun Zubair sosok kiai karismatik yang bisa disejajarkan dengan Syekh Abu Zakaria Al-Anshori. Karena, Embah Maemun mendidik santri-santrinya yang kini menyebar di banyak lini dan daerah.
Demikian dikatakan seorang putra Embah Maemun KH Abdul Ghofur Maemun yang acap disapa Gus Ghofur yang mewakili keluarga dalam sambutan harlah ke-47 Pesantren Al-Anwar, Sarang, Rembang, Kamis (9/1).
“Para santri didikan syekh Zakaria yang berjuluk Syaikhul masyayikh atau Syaikhul Islam tersebar di mana-mana,” terang Gus Ghofur.
Embah Mun guru kita itu mirip dengan Syekh Zakaria. Ke mana-mana dan di mana-mana ada alumni Al-Anwar, santri Sarang. Pada even bahtsul masail hampir didapati delegasi lulusan Al-Anwar. Mereka juga tersebar di pemerintahan, di madrasah-madrasah, terang Gus Ghofur.
Hal ini menjadi kebanggaan tersendiri karena memperbanyak umat yang menyerbarkan ilmu agama. Gus Ghofur menyebutkan hadits nabi, Tazawwajuu al-waluud al-waduud fainni mubahin bikumul umama yaumal qiyamah.
“Lewat hadits ini, saya tidak memerintahkan umat untuk nikah lagi tetapi lebih anjuran menelurkan banyak penyebar agama,” tandas Gus Ghofur.
(Penulis : Asnawi Lathif/ Redaktur:Alhafiz K)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar