Subscribe:

Pages

Minggu, 19 Januari 2014

Bersin Saat Shalat, Sunahkah Membaca hamdalah?

gambar
Banyak sekali amalan sunnah yang dianjurkan oleh Rasulullah. Salah satu diantara adalah membaca hamdalah saat bersin, hal ini dianjurkan melalui sabda nabi yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah.

اذا عطس احدكم فليقل " الحمد لله رب العالمين" وليقل له اخوه او صاحبه "يرحمك الله" فاذا قال له يرحمك الله فليقل "يهدكم الله ويصلح بالكم" (رواه ابو داود والناسئي)

“Apabila diantara kalian ada yang bersin maka hendaklah membaca alhamdulillahi rabbil ‘alamin (segala puji bagi Allah tuhan alam semesta) kemudian hendaklah saudaranya atau sahabatnya membalas doa dengan bacaan yarhamukallah (semoga Allah melimpahkan rahmat kepadamu) dan ketika dibacakan yarhamukallah hendaknya bagi orang yang bersin membalas kembali dengan doa yahdikumullah wa yushlihu baalakum (semoga Allah memberi petunjuk kepadamu dan memperbaiki tingakh lakumu),”(HR. Abu Dawud dan Nasai).

Sabda nabi diatas tidaklah menyebutkan kapan disunnahkan saat membaca hamdalah tersebut,  apakah bersifat umum atau khusus? Apakah hanya khusus diluar shalat saja ataukah tidak?. Kalau diluar shalat, hal itu tidak perlu dipertanyakan lagi. Pasalnya, tidak dalam keadaan bermunajat atau saat berkomunikasi langsung dengan Allah. Yang perlu digali sumber hukumnya adalah saat dimana kita sedang berkomunikasi langsung dengan Allah melalui ibadah shalat.

Di dalam kitab Bughyatul Mustarsyidin karya Sayyid Abdurrahman bin Muhammad bin Husain bin Umar Al-Masyhur ba’lawy halaman 45 diterangkan:

مسئلة ش) عطس في الصلاة سن له ان يحمد سرا ولو في اثناء الفاتحة لكنها تنقطع بذلك فيعيدها) 
                                            
Orang yang bersin pada saat melaksanakan shalat tetap disunnahkan baginya untuk membaca hamdalah, namun membacanya dengan cara sirri (suara pelan, tidak dengan suara keras) sekalipun disaat tengah membaca surat Al-fatihah. Namun, bacaan fatihah tersebut dianggap terputus sehingga diharuskan untuk mengulang kembali dari awal bacaan fatihah tersebut.

Setelah mengetahui hukum diatas, benak hati kita pun timbul pertanyaan baru, lalu bagaimana hukumnya orang yang mendoakan orang yang bersin pada saat dia melakukan shalat? Bolehkah?

Di dalam kitab Al-fiqh ‘Ala Madzhibil ‘Arba’ah Juz  1 halaman 275 menyinggung mengenai hal tersebut
ومن الكلام المبطل تشميت العاطس فاذا شمت المصلى عاطسا بحضرته بطلت صلاته بشرط ان يقول له " يرحمك الله " بكاف الخطاباما اذا قال له " يرحمه الله " او " يرحمنا الله " فان صلاته لا تبطل بذلك عندالشافعية والحنابلة اما المالكية و الحنفية بطلت صلاته
 
Sebagian diantara perkataan yang membatalkan shalat adalah mendoakan orang yang sedang bersin. Apabila orang yang sedang melaksakan shalat mendoakan kepada orang bersin yang ada dihadapannya maka shalatnya dianggap batal dengan ketentuan lafadz do’a yang dibaca adalah menggunakan bentuk mukhatab (bermakna kamu) yakni lafadz “yarhamukallah”. Namun apabila orang yang melaksanakan shalat tadi menggunakan lafadz “yarhamuhullah atau yarhamunallah” maka shalatnya tidak dianggap batal sesuai pendapat syafi’i dan hanbali, sedangkan menurut pendapat maliki dan hanafi maka shalatnya dianggap batal. (Asnawi Lathif)
 

2 komentar:

  1. aku mmg sempat bingung hukumnya gimana nih, tapi dah tahu sekarang

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

komentar terbaru